10 Tempat Wisata Religi Islam di Maluku

10 Tempat Wisata Religi Islam di Maluku

Maluku menyimpan banyak destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah tempat wisata religi Islam di Maluku. 

Maluku sendiri memiliki alam yang begitu indah dan kaya akan sejarah. Bahkan, Maluku dikenal dengan sebutan Jazirah al-Mamluk atau Kepulauan Raja-Raja. 

Maluku terkenal sebagai penghasil rempah-rempah sejak zaman dahulu. Itu sebabnya banyak pedagang dari luar yang berdagang di Maluku. Para pendakwah muslim pun memanfaatkan jalur ini untuk menyebarkan agama Islam di Maluku pada abad ke-15. 

Peradaban Islam di Maluku dapat dilihat dari keberadaan masjid. Ada banyak masjid tua bersejarah di Maluku yang masih berdiri kokoh dan menjadi tempat wisata religi. 

10 Tempat Wisata Religi Islam di Maluku

Rekomendasi Tempat Wisata Religi Islam di Maluku

Ada beberapa tempat wisata religi Islam di Maluku yang bisa Anda kunjungi. Berikut ini adalah beberapa tempat wisata religi mulai dari masjid hingga musem. 

1. Masjid Wapauwe

Rekomendasi tempat wisata religi Islam di Maluku yang pertama adalah Masjid Wapauwe. Masjid ini dibangun sejak abad ke-15 atau pada tahun 1414 Masehi. 

Pada awalnya, masjid bersejarah ini bernama Masjid Wawane karena dibangun di lereng Gunung Wawane oleh Pernada Jamilu. Pernada Jamilu adalah seorang keturunan Kesultanan Islam Jailolo dari Moloku Kie Raha (Maluku Utara). 

Pernada Jamilu datang ke tanah Hitu untuk menyebarkan ajaran agama Islam di wilayah sekitar pegunungan Wawane, seperti Assen, Wawane, Atetu, Tehala, dan Nukuhaly. 

2. Masjid Jami Ambon

Rekomendasi kedua adalah Masjid Jami Ambon. Masjid ini dibangun pada tahun 1860 di atas tanah wakaf yang diberikan oleh janda bernama Kharie. 

Masjid Jami Ambon berada di Kelurahan Silale. Lokasinya berada di dekat sungai dan menghadap ke tepi laut Maluku. 

Menjelang berakhirnya masa kolonial Belanda di Maluku, Masjid Jami Ambon sempat terbakar karena ulah tentara Belanda yang membuka kran minyak di sebelah hulu Sungai Wai Batu Gajah. Masjid ini kemudian dibangun kembali oleh para jamaah dan umat muslim di sekitar masjid ini. 

3. Masjid Batu Merah

Masjid Batu Merah didirikan pada tahun 1575 oleh seorang saudagar kaya bernama Ibrahim Safari Hatala. Pada awalnya, masjid ini hanya sebuah bangunan ibadah dengan atap rumbia. 

Masjid ini beberapa kali mengalami renovasi. Renovasi yang dilakukan pada tahun 1924 dikarenakan jumlah jamaah yang semakin banyak. Pada masa itu pula, Buya Hamka yang merupakan Ketua MUI pertama dan Bey Arifin yang merupakan seorang ulama yang disegani di Jawa Timur, pernah belajar dan mengaji di Masjid Batu Merah.

4. Masjid Kesultanan Ternate

Berikutnya ada Masjid Kesultanan Ternate. Letaknya berada di kawasan Jalan Sultan Khairun, Kelurahan Soa Sio, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate. 

Masjid Kesultanan Ternate menjadi bukti keberadaan Kesultanan Islam pertama di kawasan ini. Kesultanan Ternate mulai menganut agama Islam sejak raja yang ke-18, yaitu Kolano Marhum. 

Setelah Kolano Marhum turun tahta, Kesultanan Ternate dipimpin oleh anaknya yang bernama Zainal Abidin. Pada masa tersebut, Zainal Abidin semakin memantapkan Ternate sebagai Kesultanan Islam. Beberapa perubahan yang ia lakukan adalah mengganti gelar Kolano menjadi Sultan, menetapkan Islam sebagai agama resmi kerajaan, memberlakukan syariat agama Islam, dan membentuk lembaga kerajaan yang sesuai hukum Islam dengan melibatkan para ulama. 

5. Masjid Raya Al Fatah

Rekomendasi tempat wisata religi Islam di Maluku yang kelima adalah Masjid Raya Al Fatah. Masjid ini merupakan salah satu masjid ikonik dan terbesar yang ada di Maluku. 

Masjid Raya Al Fatah didirikan atas ide dari Perdana Menteri Republik Indonesia bernama Ir. Djuanda Kartawidjaya. Interior masjid ini terlihat menarik dan unik. Bagian kubah masjid ini dikelilingi ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan motif batik kotak-kotak di atasnya. 

6. Masjid Al Munawar

Rekomendasi wisata religi selanjutnya adalah Masjid Al Munawar. Masjid ini dibangun pada tahun 2003. 

Masjid yang dianggap sebagai landmark Kota Ternate ini memiliki ukuran yang besar dan bisa menampung hingga 15.000 jamaah. Masjid ini memiliki dua pilar yang dibangun dari dasar laut. Itu sebabnya, masjid ini tampak seperti terapung di atas permukaan air laut. 

7. Makam Habib Ahmad

Habib Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin Ahmad bin Akil Al Idrus adalah seorang tokoh penyebar agama Islam di Daratan Kepulauan Kei Besar. 

Tempat ini merupakan tempat ziarah untuk wisata religi yang banyak dikunjungi. Tidak hanya berwisata religi, Anda juga bisa sekaligus menikmati wisata sejarah di Ngafan, Kecamatan Kei Besar Selatan Barat, Kabupaten Maluku Tenggara. 

8. Museum Kedaton Sultan Ternate

Kesultanan Ternate adalah salah satu kerajaan Islam tertua yang ada di Indonesia. Lokasinya berada di Kelurahan Soa Sio, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate. 

Karena kekayaan alamnya, Kesultanan Ternate ini sempat berkuasa di luar wilayah Maluku bahkan hingga ke Filipina dan Kepulauan Marshall di Pasifik. 

Jejak-jejak bersejarah Kesultanan Ternate tersebut bisa Anda temukan di Museum Kedaton Sultan Ternate. Museum ini didirikan oleh Sultan Muhammad Ali di atas tanah seluas 1.500 meter persegi. 

Bangunan Museum Kedaton Sultan Ternate dirancang oleh arsitek yang berasal dari Tiongkok. Museum yang sudah ada sejak lebih dari 200 tahun yang lalu ini, menyimpan peninggalan berharga yang menunjukkan masa-masa kejayaan Kesultanan Ternate. Beberapa peninggalan yang disimpan di museum ini adalah perhiasan, pakaian, senjata, hingga naskah kuno. 

9. Benteng Kalamata

Selain wisata religi, ada juga Benteng Kalamata yang bisa Anda kunjungi. Lokasinya berada di tenggara Pulau Ternate yang menghadap langsung ke Pulau Tidore. 

Benteng yang sudah ada sejak tahun 1540 ini dibangun oleh Portugis dan dipimpin oleh Fransisco Serrao. Sama seperti benteng-benteng lainnya, Benteng Kalamata ini juga berfungsi untuk mempertahankan benteng dari serangan bangsa Eropa lain yang hendak merebut Ternate. 

10. Benteng Tolukko

Selain Benteng Kalamata, ada juga Benteng Tolukko. Benteng yang sudah ada sejak tahun 1540 ini dibangun di atas perbukitan. 

Kepemilikan dari benteng ini terus berpindah, mulai dari Portugis ke Belanda hingga akhirnya ke Sultan Ternate. Benteng yang masih berdiri kokoh hingga saat ini memiliki pemandangan sekitar yang asri dan wajib Anda kunjungi ketika berada di Ternate. 

Itu dia beberapa rekomendasi tempat wisata religi Islam di Maluku dan juga wisata benteng yang juga menarik untuk dikunjungi. Yuk, mulai rencanakan destinasi liburan Anda di Maluku. Tidak hanya menikmati keindahan alamnya saja, Anda juga bisa menambah wawasan sejarah saat berlibur di Maluku. 

Bagi Anda yang sedang merencanakan liburan, Anda bisa menggunakan sewa bus luxury atau sewa hiace luxury  untuk mendapatkan pengalaman perjalanan yang menyenangkan dan pastinya aman. Rencanakan liburan menyenangkan bersama Agen Sewa Bus Jakarta, Andarabus.

Scroll to Top
Chat Admin Disini